Faktanusantararaya.com, Pekanbaru- Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru menggelar Gerai Pangan Murah dan Bakti Sosial kesehatan serta donor darah bersama Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) serta Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Pekanbaru. Kegiatan dalam rangka menyambut Ramadhan ini, diantaranya di gelar pada Car Free Day (CFD) Kota Pekanbaru, Minggu (19/3).
Hanya dalam hitungan jam, ratusan jenis bahan pangan yang ditawarkan habis diburu warga yang memang selalu menantikan momen berbelanja sembako dengan harga yang lebih ekonomi ini.
Dibuka mulai pukul 07.00 WIB pagi hari, seluruh bahan pangan yang disediakan, mulai dari beras, gula pasir, minyak goreng serta nugget habis terjual hingga menjelang pukul 10.00 WIB.
Warga pun merasa senang, karena, momen menjelang Bulan Suci Ramadhan ini, mereka masih berkesempatan untuk membeli bahan pangan dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar.
”Alhamdulillah sekali ya, karena memang kita masih bisa belanja lebih murah di sini,” ujar Nuraini, warga Sukajadi.
Dia mencontohkan baru pertama sekali membeli beras SPHP keluaran Bulog. ”Di sini harganya masih di Rp45.000 per kemasan 5 kilogram. Saya pikir ini yang paling murah yang ada di pasar saat ini. Mudah-mudahan kualitasnya juga memuaskan,”ungkap dia.
Dia juga membeli satu kemasan minyak goreng Minyakita kemasan 2 liter yang pada GPM kali ini dijual seharga Rp27.000 per pouch. ”Kalau kita beli di luar kan harganya sudah di atas Rp28.000 untuk di pengecer. Bahkan bisa lebih dari itu,” ungkap dia.
Kesan yang sama juga disampaikan Darul, warga Sail yang membeli minyak goreng dan gula pasir. ”Saya kebetulan melintas di sini. Lihat ada orang ramai-ramai, ternyata ada pasar murah sembako. Saya beli gula dan minyak goreng. Untuk Gula Rp13.500 per kilogram, sedangkan minyak goreng Rp27.000 per kemasan 2 liter,” ungkap dia.
Dia tidak mengetahui persis berapa harga di pasar saat ini. Namun, dia senang, karena GPM ini dilaksanakan di momen masyarakat sedang melaksanakan olahraga pagi di arena Car Free Day (CFD).
Dari pantauan, hanya dalam hitungan 3 jam, seluruh produk pangan yang dijual oleh penyelenggara ludes terjual.
Sembari melaksanakan sejumlah kegiatan sosial dan kesehatan, seperti senam jantung sehat, pemeriksaan kesehatan dan mengikuti talkshow tentang gangguan kesehatan ginjal dan saluran kemih, juga melakukan donor darah, warga juga bisa berbelanja kebutuhan harian keluarga.
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution yang hadir membuka acara mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan Disketapang bekerja sama dengan IAUI juga PMI Kota Pekanbaru ini.
Bahkan, Indra Pomi menjelaskan kalau dia siap mendukung untuk melaksanakan iven serupa pada momen ulang tahun Kota Pekanbaru.
”Kami menyampaikan terima kasih kepada IAUI, Dinas Ketahanan Pangan dan PMI yang telah melaksanakan kegiatan ini. Ini hal positif yang sangat bermanfaat bukan saja untuk mendukung kemudahan pemenuhan kebutuhan pangan warga, menekan laju inflasi, namun juga untuk membangun semangat dan kesadaran hidup sehat di tengah masyarakat,”ungkap Indra Pomi.
Indra juga menjelaskan, pada dasarnya, inflasi itu juga diperlukan sebagai tolok ukur untuk pertumbuhan ekonomi di satu wilayah. ”Bila inflasinya berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi di satu kawasan, itu hal yang wajar. Yang tidak boleh itu adalah, harga naik, inflasi naik, tapi perekonomian tidak tumbuh,”ungkap Indra Pomi sembari mengajak warga Kota Pekanbaru memanfaatkan momen berbelanja di Gerai Pangan Murah yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan dan menikmati layanan kesehatan lainnya.
Dia pun memaparkan sejumlah program Pemko Pekanbaru untuk bidang kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat. Salah satunya adalah program Dokter on Call 24 jam, yang ditujukan untuk memberikan akses pelayanan kesehatan selama 24 jam kepada warga yang tinggal di daerah pinggiran Kota Pekanbaru.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Ir. Hj El Syabrina MP, menjelaskan, program GPM yang dilaksanakan ini dalam upaya memudahkan masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau yang dilakukan pemerintah dengan memotong jalur distribusi.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi laju inflasi yang disebabkan kenaikan harga bahan pangan yang banyak dibutuhkan warga khususnya di momen menjelang Ramadhan maupun menjelang Idul Fitri nanti.
”Kita harapkan, kondisi pasar normal, persediaan barang kebutuhan pangan warga tercukupi, sehingga tak ada lonjakan terhadap harga,”harap dia.
Pada GPM kali ini, setidaknya, Dinas Ketahanan Pangan melepas sebanyak 300 karung beras, 30 kotak minyakita kemasan 2 kilogram serta ratusan kilogram gula pasir.
Pada GPM kali ini, untuk unit pembelian yang bisa dilakukan warga dibatasi. Seperti halnya minyak goreng hanya bisa dibeli sebanyak 1 kemasan isi 2 liter, begitu pun gula pasir. Untuk beras, maksimal warga bisa membeli sebanyak 4 karung kemasan 5 kilogram. Adapun untuk nugget dan otak-otak, dijual tanpa batasan harga.