Fakta Nusantara Raya
Portal Berita Fakta Nusantara Raya

Heboh! Kebakaran Hutan di Bendungan Kaiti-Sipogas Diduga Sengaja Dibakar, Aktivis Lingkungan Desak Penegakan Hukum!

0 429

Faktanusantararaya.com, Rokan Hulu – Tragedi kembali menyelimuti kawasan hutan di atas Bendungan Kaiti menuju Sipogas. Kebakaran hebat yang terjadi baru-baru ini menyita perhatian publik, setelah sejumlah aktivis lingkungan dan tim investigasi DimataHati.com melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Jumat pagi, 13/06/2025 tepat pukul 07.30 WIB.

Kunjungan ini membongkar fakta mencengangkan: kebakaran diduga kuat bukan karena faktor alam, melainkan ulah oknum tak bertanggung jawab yang sengaja membakar hutan demi membuka lahan.

Hal ini ditegaskan oleh aktivis lingkungan Dawar yang turut hadir di lokasi.“Kita sangat menyayangkan adanya oknum yang diduga membuka lahan dengan cara membakar. Lebih parahnya lagi, wilayah ini termasuk kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang seharusnya dilindungi,” ujar Dawar penuh keprihatinan.

Tak hanya dari sisi lingkungan, kasus ini juga memicu sorotan dari aspek hukum. Kuasa hukum Arfin Nasution, Ramses Hutagaol, SH., MH., yang turut serta dalam peninjauan menyatakan bahwa kebakaran ini merupakan puncak dari dugaan perambahan hutan yang sudah pernah mereka laporkan sebelumnya.“Ini bukan sekadar kelalaian, tapi pelanggaran hukum. Kami sudah pernah melaporkan aktivitas ilegal di kawasan ini, namun hingga sekarang belum ada tindakan. Dan sekarang, kebakarannya benar-benar terjadi,” tegas Ramses dengan nada geram.

Kebakaran di kawasan HPT ini bukan hanya mencemari lingkungan dan merusak ekosistem, tetapi juga mencerminkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di lapangan.Kekhawatiran ini mendorong Tim Media DimataHati.com bersama para aktivis lingkungan untuk mendesak tindakan konkret dari pihak berwenang. Mereka meminta investigasi serius dan penindakan terhadap pelaku pembakaran, serta pembentukan sistem pencegahan permanen agar kejadian serupa tidak terus berulang.“Jangan tunggu sampai hutan habis baru bertindak. Kami ingin pelaku dihukum dan sistem perlindungan diperkuat,” pungkas Dawar.

Leave A Reply

Your email address will not be published.